Hima the Explorer: Perjalanan Menuju Gowa Part I
Assalamualaikum Kawan Blogger... What's your name??? My name is Khan... hehehe.
Saya mau cerita sedikit nih tentang pengalaman saya kemarin bersama salah seorang teman 'kelompok 1' Ninis. Awalnya saya ingin menuliskannya di facelim. Tetapi karena mengingat cerita ini tidak hanya berakhir singkat saja, jadi kuputuskan menuliskannya di blog ini.. Selamat membaca...
27 April 2011,
Hari ini cukup panas, saya tiba di kampus sekitar pukul 10.30 pagi. Dalam langkah Malu-malu, datang ke kampus pagi itu...hehehe (copas puisi dikit nih). Saya melangkahkan kaki masuk ke ruangan dosen dan segera berhadap-hadapan dengan Imelda sensei (Dosenku di sastra Jepang). Dengan tujuan mulia yaitu tercapainya peng-acc-an proposal skripsiku.
Saya mengucapkan sepatah hingga lima patah kata dan sensei pun membalas dengan berbagai kata yang membuatku cukup kecewa kala itu. Sensei lupa membawa proposalku. Hup, sudahlah dengan bias kekecawaan di wajah, saya pun meninggalkan Ruang Jurusan yang saat itu sedang dikuasai oleh teman-teman sastra Jepang 2008.. Hoshi Klan.
Masih dalam langkah malu-malu, kupun memutuskan memutar haluan ke Mushollah Mipa, saya ingin ikut Tahsinul Qira'ah. Tiba di lokasi. Cek per cek, ternyata Mudarritsah saya memindahkan tempat tahsin di Musholla MPM.. Koridor Teknik... Aaah,, dengan langkah keong, saya pun menghembuskan nafas... Panjaaangggg... Hummm, biarlah. Bukankah melangkahkan kaki ke majelis adalah hal yang luar biasa baiknya. Perbaiki niat.. hup... Jalan lagi..
Saya pun tiba lagi di tempat kedua. Kepala yang sedari tadi berkeringat berlebihan ini pun menengok ke kanan-kiri mencari sosok-sosok yang baru kukenali beberapa pekan yang lalu (Soalnya saya orang baru dalam halaqah dan baru kenal ma teman-teman se-liqo saya itu). Kudapatkan mereka sedang duduk melingkar di sudut kanan Mushollah. Kakak Mudarritsah melihatku sambil tersenyum dan mempersilahkanku duduk di sampingnya. Setelah duduk, saya mendapati teman-teman yang ternyata sedang UJIAN tahsin... Waduh, saya belum belajar.. Yaahhh,, untuk open book.. hup.
Nah, kawan, sepertinya intronya terlalu panjang. Sebenarnya inti dari cerita yang ingin kusampaikan itu terjadi sekitar pukul setengah 3. Namun, saya ingin menyampaikan kabar gembira terlebih dahulu kawan, saya berhasil mendapatkan rapor yang selama ini kucari-cari. Alhamdulillah. Bapak pemegang rapor di fakultas itu sungguh baik. Makasih Pak.. (kan kukenang jasa-jasamu)
14.30
Setelah kurang lebih menunggu selama setengah jam, dan ternyata Pak Ilo, sang pembuat surat-surat di jurusanku tidak kunjung terlihat. Saya dan Ninis pun berencana meninggalkan tempat. Hampir lupa dengan rencanaku yang ingin ke rumah Nunu pun teringat kala itu. Iseng kuajak Ninis. Siapa tahu saja dia bosan di rumah. Dia mengiyakan.. Wah, saya punya teman jalan.
Kami naik pete-pete 07 selama sejam kalo tidak salah. Mendengar adzan berkumandang, Ninis mengajakku untuk sholat di mesjid di samping telkom. Kata Ninis, dia rindu mesjid itu karena terbuka. Nah ini kata terbuka yang pertama kudengar..
Saya sempat penasaran dengan kata terbuka yang disandingkan dengan kata mesjid tersebut. Saya pun menyetujui karena sudah adzan juga kan...... Tiba di sana ternyata.....
bersambung .....
Hahaha....pengalaman yg sangat lucu, wkwkwk :D padahal belumpi dicerita, msh bersambung dih, z sudah ketawa dluan, xixixi ^^
BalasHapus