Sbi dibubarkan dan Bayi di Toko Bagus -Morning News-

Bismillah...

Barusan saya dengar dan nonton di tivi kalo akhirnya sekolah bertaraf internasional alias sbi akhirnya resmi dibubarkan oleh mahkamah konstitusi (liat muka pak mahfud lagi deh). Setelah liat berita saya dan adikku sedikit talking-talking about sbi-lah. 

Saya: Eh, berarti itu sekolah X sama sekolah Z tidak sbi mi to? 

Adik: Iyo, deh kasianna itu guru yang S2 yya di'?

Saya: Oh, mesti S2 kah? Baru kutau. Ndede untung tidak mengajarja di situ (emang u pernah ngajar Him? ckck)

Adik: Iyo, apalagi mesti orang bahasa inggris di sana. Deh langsungki indeed muridna (serius saya gak menger ma istilahmu ini adik, indeed apaan) 

Saya sih baru tahu kalo ternyata sbi itu sedikit bermasalah juga bagi sebagian orang dan saya baru sadar beberapa kenyataan kalo:

1. Tidak semua orang bisa bersekolah di sana dikarenakan biayanya yang cukup mahal
2. Bahasa inggris yang diterapkan di sbi menyalahi undang-undang yang berisi Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan sehingga menimbulkan sedikit kecenderungan beberapa anak yang bersekolah di sbi jadi sedikit mainstream ma bahasa Inggris. 
3. Kurikulumnya juga berat sehingga pengajarnya pun mesti s2 (is that really fact?)
4. Sedikit ada kesenjangan sosial nih ma murid sekolah sbi dan sekolah yang tidak bertaraf sbi.

Kalo dalam pandanganku sebelum menyadari keempat hal di atas, sbi adalah sekolah yang sangat keren sehingga diriku yang biasa-biasa ini ingin mengajar di sana (sebatas ingin tapi tak ingin) dan kupikir sbi itu bakal selalu lebih tinggi dari sekolah-sekolah lain dan ternyata saya salah sis n bro. Sekolah yang tidak memiliki title sbi pun ternyata banyak yang bisa mengalahkan murid-murid dari sbi dalam beberapa kompetisi  nasional atopun lokal. Beberapa waktu lalu temanku yang mengajar di sekolah A (bukan sbi) bercerita kalo ia mendampingi murid-muridnya untuk mengikuti kompetisi berbasis bahasa Jepang dan ternyata sekolah A bisa maju memenangkan beberapa kompetisi mengalahkan beberapa murid dari sekolah B (sbi lho). 

Jadi kesimpulan saya , apapun sekolahnya minumnya eh kemampuannya tidak boleh diremehkan... Kita semua bisa berhasil asal ada kemauan dan kerja keras. Dan mengenai pembubaran sbi itu saya setuju kok. Hehehehe. 

Di tajuk sebelumnya juga ada berita tentang orang jual bayi di toko bagus. Wooow. Saya heran kok bisa diverifikasi tuh iklan, iklan-iklanku saja banyak yang ditolak padahal jelas nyata iklanku itu normal. Tega benar itu yang ngeiklankan bayinya buat dijual. Dijualnya 10juta lagi. Masya Allah ada apa dengan dunia ini. Setelah iklan itu muncul untungnya tim toko bagus segera mencari pelaku alias penjual dan segera pula dilaporkan ke pihak yang berwajib (tau kan siapaaa).

Oh, iya percakapan tentang sbi di atas agak sedikit aneh, maklum ya kalo kalian gak menger.

Hima Rain