Hima the Explorer: Di Rs Pelamonia
Bismillah...
Kenapa prosedur di rumah sakit itu begitu ribet ya atau hanya perasaanku saja. Ini kali pertama saya pergi ke rumah sakit tanpa didampingi orang tua. Saya yang 22 tahun ini merasa seperti anak kecil. Tapi untungnya ada pegawai mamaku yang mengambilkan kartu berobat sebelumnya sehingga diriku tidak perlu mengantri saat pengambilan kartu.
Pukul 11 saya berangkat sendiri ke rumah sakit pelamonia yang sebenarnya sangat dekat dari rumahku. Awalnya mengambil map berobat yang dititipkan pegawai mamaku tadi di ruang medis. Saya disuruh membayar di kasir. Karena bingung letak kasir di mana, kugunakan instingku. Lucunya saya memutar jauuuuuh sekali baru dapat kasir. Hahaha, ternyata di belokan sebelumnya saya salah belok, mestinya belok ke kiri. Ckckck, insting yang salah. Setelah membayar di kasir baru boleh berobat ke poli mata. Eh, apa memang kita harus membayar dulu yah baru boleh berobat. Hum.... jadi mikir, kasian yang tidak punya uang.
Setelah itu saya beranjak ke ruang poli mata. Eh, tau nggak orang-orang pada ngeliatin diriku saat menuju poli mata #obsesijadiartis. Kucek ujung kaki hingga badan tidak ada yang aneh kok, ah mungkin perasaanku saja. Tiba di sana saya langsung masuk dan menuju ke mbak-mbak suster yang sepertinya seumuran denganku. Awalnya sih melanga-melongo di depan pintu tapi mataku langsung menangkap mbak-mbak tadi, sepertinya dia yang mengurus berkas-berkas. Langsung saja kukasi map berkasku. Terus dia bilang untuk menunggu untuk dipanggil.
Kira-kira 15 menit baru deh namaku dipanggil. Aduuh, bahagia sekali setelah penantian. Langsung saya duduk di samping pak kusir eh maksudku pak dokter yang sedang bekerja. Dia menyuruhku membuka kacamata. Malu sih abis gagang kacamataku terplester kanan-kiri karena patah. Hohoho pasang muka tebal-tebal saja. Terus beliau menyuruhku membaca huruf-huruf yang kayak Una baca di postingan Tesmak-nya itu lo. Sambil mengganti-ganti lensa di kacamata unik yang dipakaikan padaku.
Setelahnya, saya diperiksa menggunakan itu tuh benda yang mirip mikroskop tapi untuk pemeriksaan mata sih. Tau ah saya tidak tau namanya. Pokoknya itulah. Eh, dokternya tanya saya bersaudara berapa dan berapa yang pake kacamata. Hum, memang ada hubungannya yah. Nah, langsung saja deh hasil pemeriksaan mataku menunjukkan mata kanan-kiri ku 3,75. Wow... kok kurang yah, yang kupake sekarang kan -4. Horeee \(^0^)/ minusku turun...
Begitulah.. Hima the explorer hari ini di Rs. Pelamonia berakhir dengan bahagia. Eeeeh diriku lupa mengambil obat di apotek. Ckckckck, ya sudahlah. Sori ya dok, udah jauh sih dari apotek malas balik lagi.
Hima Rain
Kenapa prosedur di rumah sakit itu begitu ribet ya atau hanya perasaanku saja. Ini kali pertama saya pergi ke rumah sakit tanpa didampingi orang tua. Saya yang 22 tahun ini merasa seperti anak kecil. Tapi untungnya ada pegawai mamaku yang mengambilkan kartu berobat sebelumnya sehingga diriku tidak perlu mengantri saat pengambilan kartu.
Pukul 11 saya berangkat sendiri ke rumah sakit pelamonia yang sebenarnya sangat dekat dari rumahku. Awalnya mengambil map berobat yang dititipkan pegawai mamaku tadi di ruang medis. Saya disuruh membayar di kasir. Karena bingung letak kasir di mana, kugunakan instingku. Lucunya saya memutar jauuuuuh sekali baru dapat kasir. Hahaha, ternyata di belokan sebelumnya saya salah belok, mestinya belok ke kiri. Ckckck, insting yang salah. Setelah membayar di kasir baru boleh berobat ke poli mata. Eh, apa memang kita harus membayar dulu yah baru boleh berobat. Hum.... jadi mikir, kasian yang tidak punya uang.
Setelah itu saya beranjak ke ruang poli mata. Eh, tau nggak orang-orang pada ngeliatin diriku saat menuju poli mata #obsesijadiartis. Kucek ujung kaki hingga badan tidak ada yang aneh kok, ah mungkin perasaanku saja. Tiba di sana saya langsung masuk dan menuju ke mbak-mbak suster yang sepertinya seumuran denganku. Awalnya sih melanga-melongo di depan pintu tapi mataku langsung menangkap mbak-mbak tadi, sepertinya dia yang mengurus berkas-berkas. Langsung saja kukasi map berkasku. Terus dia bilang untuk menunggu untuk dipanggil.
Kira-kira 15 menit baru deh namaku dipanggil. Aduuh, bahagia sekali setelah penantian. Langsung saya duduk di samping pak kusir eh maksudku pak dokter yang sedang bekerja. Dia menyuruhku membuka kacamata. Malu sih abis gagang kacamataku terplester kanan-kiri karena patah. Hohoho pasang muka tebal-tebal saja. Terus beliau menyuruhku membaca huruf-huruf yang kayak Una baca di postingan Tesmak-nya itu lo. Sambil mengganti-ganti lensa di kacamata unik yang dipakaikan padaku.
Setelahnya, saya diperiksa menggunakan itu tuh benda yang mirip mikroskop tapi untuk pemeriksaan mata sih. Tau ah saya tidak tau namanya. Pokoknya itulah. Eh, dokternya tanya saya bersaudara berapa dan berapa yang pake kacamata. Hum, memang ada hubungannya yah. Nah, langsung saja deh hasil pemeriksaan mataku menunjukkan mata kanan-kiri ku 3,75. Wow... kok kurang yah, yang kupake sekarang kan -4. Horeee \(^0^)/ minusku turun...
Begitulah.. Hima the explorer hari ini di Rs. Pelamonia berakhir dengan bahagia. Eeeeh diriku lupa mengambil obat di apotek. Ckckckck, ya sudahlah. Sori ya dok, udah jauh sih dari apotek malas balik lagi.
Hima Rain
.................................................o0o.................................................
Saya punya info giveaway nih kawan-kawan. Dari kawan baru nih. Ownernya Mbak Wina Adam dengan blog Karyasukasuka. Hadiahnya itu kurang lebih seperangkat alat-alat untuk crochet loh teman-teman ada juga bukunya.. Pengen wow.. Saya sudah mendaftar, bagaimana dengan dirimu. Jika ada yang tertarik yuk kita jalan-jalan ke blog baru ini sekaligus meramaikan rumah maya Mbak Wina Adam ini.
Mari mengklik link kedua di bulan Juli blog ini yang berjudul BAGI-BAGI HADIAH.
Selamat mencoba.. \(^O^)/
Ahahaha ikut-ikut periksa mataaa nihh :P
BalasHapusEh bagus... turun minusnya...
hahaha iya un...u know lahh
HapusHmmm sekali mendayung minum air juga? Wekekeke...
Hapussaya tidak mendayung kok un, tapi menimba
HapusKalau sudah minus gitu bisa sembuh gak sih sob? saya juga suka pusing kalau lama2 didepan PC, apa udah minus ya he hee...
BalasHapushum, kata ibuku plus ibu-ibu lain yang sedang bergosip bilang bisa sembuh kok. soalnya banyak obat2 yang katanya berkhasiat menyembuhkan contohnya wortel untuk diminum, daun sirih dan anak buah kelapa diteteskan.
Hapuskalo masih awal-awal mending segera deh makan sayur-sayuran sama buah2an supaya tidak minus. biasanya sih kalo depan pc memang bisa bikin minus. kayak sy contohnya.
hihihi ... udah muter, muter lagi gih :P
BalasHapuspusing dong
Hapuswaktu itu aku juga pernah ke dokter mata, ternyata banyak yang lagi koas jadi diliatin deh... padahal ternyata mataku cuma kurang vitamin.. hahaha..
BalasHapushahaha dikira penyakit mata apa kali ji...hehehehe..
HapusMataku sering banget panas... tapo ngga mao pake kacamata... :hiks..
BalasHapuskeseringan di depan komputer sih./.. :D
pake kacamata biasa aja srul, yang tak ada minusnya. pake kalo depan layar saja
Hapuskebalikannya,, saya sedang punya keluhan dengan mata. ada baiknya juga saya periksakan nih,..
BalasHapustrims untuk pengalamannya..
#blogwalking malam
iya periksakan lebih cepat lebih baik.
HapusSy juga belum pernah ke RS sendiri, hehe (dasar memalukan diriku!), dulu waktu mau check up di makassar, ditemani sama ani :D
BalasHapusiya nis. malu-maluka dan tidak kutahu prosedurnya. bertanya-tanya dulu sama mbak-mbak susternya baru diarahkan.
Hapuswaaa enak minusnya berkurang.. saya terakhir periksa minusnya nambah, walopun cuman 0,5 tapi tetep aja nambah ya namanya u,u
BalasHapusiya alhamdulillah mbak din minusku turun.semoga bisa turun lagi.amin. moga mbak juga minusnya turun =D
Hapushaha...
BalasHapusnama mikroskopnya Slit Lamp. itu untuk memeriksa bilik mata bagian depan.
kalau huruf2 itu, namanya Snellen Eye chart. itu yang dipakai untuk cek visus, alias kemampuan pandang seseorang.. :)
makasih kunjungannya. kunjungan balik.
ooooo..itu ya namanya..makasih infonya deh, saya tidak tau sih hehe
Hapus