TUTORIAL

Terapi Sabar dengan Berkebun


Dari berkebun saya belajar jadi orang yang sabar dari orang yang memang tidak sabaran 😅. Pertama menunggu pucuk bibit muncul dari semaian. Asli saya nda sabar sekali liat kotak semai kalau 3 hari saja tidak ada tanda-tanda pecah benih, jadi pernah saya udek-udek itu tanah untuk memastikan benar tumbuh atau tidak. Tanganku memang 'kacca', begitu memang orang nda sabaran.  Mau cepat-cepat dapat hasil.  Internetmi ini bela (hum kusalahkanmi internet sede), internet dalam beberapa tahun saja sudah merubah kebiasaan, kalau jaringan lemot sedikit saja bisa bikin emosi. Rasa-rasanya selalu disetting harus selalu cepat-cepat (begitu juga nikah bede 😆😠), eits.

Berkebun selama beberapa bulan mengajarkan orang untuk sabar menunggu benih pecah lalu tumbuh perlahan-lahan.  Setelah dirasa cukup umur, dipindahkanlah ke lahan atau wadah yang lebih besar.  Tahap ini kita disuruh menunggu lagi hingga tanaman besar lalu bisa dipanen atau sekedar dipandang-pandang saja hehe.  Tren yang muncul kali ini lumayan bermanfaat,  meredakan gejala stress,  gigi senat-senut dan kepala cekat-cekot 😁

Nah,  berkebunlah biaaar sehaaat

Komentar

Postingan Populer