How Nervous I am

Malam ini aku mengajar privat seperti biasanya di rumah murid-muridku. Seperti biasa dengan langkah yang sedikit tidak pasti aku melewati parkiran motor pelamonia dengan menundukkan kepala tanpa niat sedikitpun menoleh pada pak tukang parkir di sana. Sudah menjadi kebiasaanku sejak 4 bulan yang lalu aku menghabiskan akhir pekanku di rumah murid-muridku tersebut. Hari ini aku kembali mengajar (menjawabkan) pr adek-adek muridku dikarenakan mereka yang tidak kunjung tau mengenai pelajaran tersebut.

Tiba-tiba di tengah pelajaran muncul seseorang, lelaki bertubuh tinggi datang ke rumah adek murid-muridku. Sepertinya dia ingin memperbaiki komputer atau apa, sebab dia langsung mendatangi komputer tanpa tanya-tanya terlebih dahulu. Aku yang langsung hufff menarik napas, karena sebentar lagi pastinya aku akan kehilangan konsentrasi dan sedikit nervous karena ada orang lain yang tidak kukenal di rumah itu dan akan melihtku mengajar. how nervous i am.

Beberapa kali saya menelan ludah ketik ujung mataku menangkap ia sedang melihatku mengajar. what should i do. I don't like that situation. Untungnya datang seorang tamu yang tidak lain adalah guruku sehingga dia masuk dan aku kembali konsen mengajar adik-adik muridku. Alhamdulillah jam 9 selesailah sudah aktivitasku.