TUTORIAL

Indonesia, Laut dan Semangat Melautnya

Bismillah...

Saya masih ingat ternyata ada postingan seperti ini di blogku. Aha, jadi teringat dengan pengalaman-pengalaman dan sejarah-sejarah yang diceritakan padaku sewaktu berada di Museum ini.


Dua bulan di tempat ini mengingatkan diriku kembali, bahwa "Indonesia adalah negara maritim". Negara kepulauan yang dikelilingi oleh air. Dan salah satu kebanggan yang pernah tergores adalah asal-usul dan sejarah pelayaran orang Bugis. Saya pun saat itu baru tahu mengenai sejarah ini lebih jauh. Soalnya saya yang keturunan blasteran (campuran banjar dan bugis-makassar) ini dicecoki oleh dua kebudayaan yang berbeda sehingga membuatku sulit untuk lebih intens pada salah satunya. Yah, yang kulakukan hanyalah bersikap lebih netral dengan mempelajari kedua kulit-kulit luarnya saja.

Nah, lanjut sis and bro. Pernah liat ini tidak?


Yang pernah ke museum La Galigo pasti familiar deh. Ini lukisan perahu pinisi yang sedang berlayar di tengah laut yang kalau dilihat lebih seksama cuacanya sedang tidak terlalu bagus dan sangat berombak kan. Menurut sejarah yang diceritakan Pak Sule (salah satu pegawai Museum) padaku, dulu orang Bugis adalah orang-orang yang pertama kali bisa mengarungi Samudera Hindia yang dikenal memiliki ombak besar dengan perahu buatan kayu. "Perahu ini dinamai Perahu Pinisi karena katanya dulu ini perahu merapat pertama kali di Venesia, karena lidahnya orang bugis tidak bisa bilang V, jadi disebutmi Pinisi", tutur Pak Sule kemudian sambil menunjuk-nunjuk replika perahu Pinisi. 

Ku alleangi tallanga na toalia 
Lebih baik tenggelam dari pada kembali 

Ini merupakan sebuah peribahasa yang menggambarkan betapa kukuhnya pelaut bugis yang tidak akan kembali ke asalnya sebelum tujuannya tercapai. Suku yang berasal dari Sulawesi Selatan ini terkenal memiliki keberanian yang sangat besar, mereka pun memiliki keahlian tersendiri dalam sejarah pelayaran. Sikap yang berani ini turun-temurun mengalir ke darah orang-orang Bugis zaman sekarang. Seperti yang kupaparkan di atas, beberapa abad silam orang Bugis mengarungi ribuan kilometer lautan dan samudera yang luas dari Indonesia hingga di Madagaskar, Afrika Selatan. Mereka memiliki kemampuan berlayar dan keberanian dalam mengarungi lautan dengan bermodalkan perahu layar tersebut. 
miniatur perahu pinisi

(Hebat sekali orang dulu yah. Saat mendengar cerita ini dari mulut Pak Sule saya hanya bisa ber-oh-ria dan manggut-manggut. Beliau bahkan menceritakan tentang peribahasa itu lebih detail daripada yang kutuliskan di atas. Namun saya agak lupa dengan poin-poin lainnya. Maklum saya pelupa.)

Menurut catatan lain pula, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara maritim yang terkuat. Tidak hanya di Sulawesi saja loh, kerajaan Sriwijaya pun pernah mencetak nama sebagai penguasa jalur perdagangan laut yaitu Selat Sunda dan Selat Malaka bahkan hingga ke Laut Cina Selatan. Ada pula kerajaan Majapahit yang juga terkenal akan armada dan penguasaan maritimnya. Wah, semangat melaut ini ternyata telah ditunjukkan sudah sejak lama. Ada lirik lagu yang mewakili hal ini. Liriknya masih kuingat sejak Tk hingga sekarang.

nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa

angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai

Kalian tau kawan, gara-gara lirik ini dulu saya mengira nenek moyang Indonesia itu kerjanya hanya melaut dan melaut saja. Haha, begitulah pikiran anak polos. Lirik lagu ini memang benar adanya, semangat melaut orang dahulu sungguh besar. Keinginan yang cukup besar untuk bisa mengarungi lautan dan mendapat penghidupan yang layak dan pengalaman-pengalaman di luar kebiasaan. Saya langsung ingat dengan kisah Malin Kundang, pada akhir kisah berlatar di sebuah kapal layar besar dan megah. Kapal milik Malin ini menyimbolkan sebuah kebanggaan dan status sosial pada zaman dulu. Sebuah hal yang bisa kutangkap adalah dahulu orang-orang pergi melaut dengan sebuah kebanggaan yang sangat tinggi, sedangkan bedanya sekarang adalah kudapati orang-orang melaut hanya untuk menutupi penghidupan ekonomi saja. Yah, mencari sesuap nasi.

Nah, jika dulu Indonesia adalah salah satu penguasa laut yang hebat dan ulung. Kalau sekarang bagaimana ya? 

Saat ini Indonesia masih memegang salah satu peringkat sebagai salah satu penghasil kekayaan laut terbesar dunia. Itu sebuah indikator kalau Indonesia masih memiliki gaung dan memiliki pengaruh besar akan faktor maritimnya. Jangan lupa kalau Indonesia punya sebutan negara maritim. Lautnya pun lebih luas daripada daratannya, kurang lebih 70 persen luas wilayah laut. Negara yang khas dengan laut dan pelautnya ini tidak hanya memiliki daratan dan sumber daya alam yang berlimpah ruah. 


Nah, Indonesia yang gemah ripah loh jinawi ini ternyata memiliki catatan bermakna di zaman dahulu. Kalau sekarang mungkin Indonesia dibatasi oleh batas laut teritorial dan sebagainya, namun tidak dapat dipungkiri semangat melaut orang-orang Indonesia itu masih ada. Dan sekarang tinggal bagaimana kita yang hanya bisa melihat dan tidak melaut ini turut membantu mereka dengan melestarikan dan menjaga laut kita secara baik dan benar. Tanpa menjadi pelaut pun kita bisa ikut andil dalam hal ini. 

Nenek moyang kita boleh pelaut, tapi kalau kitanya sendiri bukan pelaut, tugas kita sekarang adalah menjadi penjaga laut. Gimana? Bersedia menjadi penjaga laut negeri tercinta ini? Mulai dari diri sendiri dulu lah. Air dalam bejana pun akan bersih jika kita menjaganya dengan baik dan selalu memperhatikannya. 


Hima Rain

sumber: 
Pak Sule, salah satu pegawai Museum La Galigo
http://museumlagaligo.com/
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-fajargilan-29743
http://www.crayonpedia.org/mw/Perubahan_Wilayah_Laut_Teritorial_di_Indonesia_6.1
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

Komentar

  1. Wah baru tahu sule dulu kerja di la galigo.
    Sekarang sibuk syuting beliau :P

    Indonesia dengan berbagai ragam budaya juga SDA.
    Dan Laut adalah salah satu SDA yg patut kita jaga untuk penerus keturunan anak bangsa.

    Dari hal yang kecil, jangan buang sampah di laut.
    Mari jaga kebersihan laut ^^
    MERDEKA !!! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha,iya beliau pak sule nan baik hati, apakabar sekarang beliau. belum sempat mampir2 ke sana.
      betul laut adalah bagian paling Indonesia. mari jaga kebersihannya. bukan hanya darat saja yang harus bersih..

      Hapus
    2. tp yang jadi masalah, darat saja masih susah utk bersih, hiks hiks, miris...

      Hapus
    3. hum...sou ne.. muzukashii da yo... watashi no koto ni hajimete mite.

      Hapus
  2. Nenek moyang seorang petani hahahaa..., tempatku soalnya jauh dari laut sob hehehe..

    Yups bener sekali sob, kita harus bisa menjaga laut kita agar tidak dicuri dan tidak dicemari guma kemakmuran rakyat Indonesia.

    Semoga menang kontesnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah berarti dataran tinggi ya sob. ya, laut adalah bagian terpenting bagi Indonesia. semoga bahari Indonesia semakin bagus saja ke depannya

      Hapus
  3. sepertinya pernah lihat lukisannya dibuku sejarah ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha kalau saya sering liat lukisan di atas. aslinya lebih besar dan keren

      Hapus
  4. waahh..bener banget, sekarang banyak 'lupa' jika secara historical nenek moyang kita seorang pelaut dan nota bene wilayah NKRI terluas ya lautannya...semangat..kembali tegakkna negara bahari selain gaung negara agraris...

    gud luck yaaa...

    BalasHapus
  5. Lebih baik tenggelam dari pada kembali ...
    hmmm ... mantabbb beud dah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya menurutku juga ini salah satu aspek siri'nya orang bugis...

      Hapus
  6. iiiih mbak, suka banget sama postingan ini. iri deh kalo ada yang bisa nulis bagus. huh!

    d tempat kuliah ku juga dibilangin, orang indonesia kan emang fitrahnya di laut, ngapain bangun jembatan di selat sunda, perbaikin aja tu fasilitas pelayaran buat nyebrang antar pulau. ada benernya juga ya (ada benernya? oke menurut gw sih bener banget).

    Semangat Indonesiaaaaaa!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah, aji..kalo saya ke blogmu juga selalu bagus postinganmu. bahkan sering bikin saya ketawa2 sendiri..hahaha. pertahankan keren ji. semangat indonesia saja

      Hapus
  7. indonesia negara maritim dengan nenek moyang seorang pelaut
    sayangnya malah gaenak dijadiin slogan kelaut aje
    hehe piss

    BalasHapus
    Balasan
    1. hum slogan untuk cewek matre tuh..
      untuk indonesia, Tanah Airku Indonesia

      Hapus
  8. sebagai negara yang dikelilingi oleh laut :

    BISAKAH KITA BERENANG.. :D

    sukses dengan lombanya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha...itulah okenya bodr*x... back to ourself aja deh

      Hapus
  9. kereeen nih tulisannya..
    daftar pustakanya lengkap kap kap..
    kayak karya ilmiah.. :D
    niat bangeeet.. :D
    hehe..

    PROUD TO BE INDONESIAN!
    MEREDEKA!

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus mbak. gambar2 dan data persenan ttg laut indonesia tidak saya tau secara langsung melainkan dengan mencari dan membaca sumber2 yang dijadikan acuan. harus niat dong kalau mau menyampaikan informasi.. jadilah blogger yang bertanggung jawab. hehe

      Hapus
  10. kapal seperti itu masih ada kok & masih berlayar yaitu Dewa Ruci yang dipunyai oleh TNI AL di Tanjung Priuk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaahh saya belum pernah lihat secara langsung nih. cuma liat replikanya saja. kalau di tv dan menurutk kakakku kapal pinisi masih dibuat di bulukumba

      Hapus
  11. dan masih banyak cerita cerita lainnya.. .:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh ketinggalan.... cerita lainnya... tentang indonesia... ndak hanya pelaut saja.. :yeye :hehe

      Hapus
  12. Telkomsel memang paling Indonesia.

    Cari Nomor Cantik Telkomsel?? klik aja :
    www.NomorCantik.org
    Pasar Pusat Jual Beli Nomor Cantik GSM & CDMA

    BalasHapus
  13. terima kasih pak adam... semangat Indonesia selalu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan jadi Anonymous ya, susah nyebutnya. Ketik namamu and i'll be glad :D

Postingan Populer