TUTORIAL

Hujan dan Hari Ini

Bismillah...

Yang, hujan turuuunn lagi
Di bawah payung hitam kuberlindung


Itu sepenggal kalimat lirik lagu yang pernah iseng dinyanyikan temanku saat hujan turun rintik-rintik di depan Aula Mattulada di fakultas kami, Sastra. Iseng karena tidak ada bahan bicara dan iseng karena orangnya memang selalu iseng. Hehehe, lirik ini pernah diposting Nhinis di status fbnya dan kini kuposting juga karena tiba-tiba teringat soalnya di sini sedang turun hujan sekarang. Nah lo kok malah lirik beginian yang diingat -gimana sih nih Hima-


Kata orang--atau kata2 manusia-manusia galau-- hujan itu romantis. Oalah, kalo saya berpikir kalo hujan yaaaa itu air rejeki pemberian dari Sang Pemberi Rahmat, Allah subhanahu wata'ala. Sungguh menyenangkan di saat hujan, saat sedang panas jika hujan langsung adem. Saat sedang kemarau dan kekeringan air pun menjadi berlimpah ruah. Rejeki yang tiada bandingannya. Disunnahkan bagi kita Muslim untuk membaca doa turun hujan. Berikut lafadznya, Allahumma shayyiban nafi'an. Kalimat pendek itu merupakan doa rasa syukur looo, selain mudah dihapal juga merupakan bentuk kesyukuran kita kepada Sang Pengatur dan Penurun Hujan. 

Tidak sangka pula hari ini turun hujan karena beberapa hari lalu mentari begitu senangnya memancarkan lengan-lengan sinarnya ke penjuru bumi hingga tak menyempatkan awan untuk menutupinya. Dan hari ini ternyata dugaanku salah, hujan turun dengan derasnya. 

Hari ini saya bertemu hujan saat sedang berada di luar rumah. Tiba saatnya ingin pulang ke rumah hujan ternyata sedang turun dengan derasnya. Tidak terelakkan saya harus berjalan kaki menuju jalan raya di mana banyak pete-pete lalu lalang di sana, sampailah dan turut menumpang di salah satu pete-pete jurusan Antang. Saat hujan, begitu banyak hal-hal yang kuperhatikan dari jendela kaca supir pete-pete. Para pengendara motor dan pejalan kaki yang berhenti dan berteduh di depan-depan kios ataupun rumah-rumah penduduk sambil berharap menunggu hujan kan reda. Tukang becak yang tidak membawa plastik penutup becaknya sehingga cuma berteduh dan tidur di becaknya sendiri dan ada pula hanya bisa menatap hujan dengan lemasnya. Seorang anak yang membawa sebuah tas besar di kepalanya berdua dengan ibunya yang membawa barang tak kalah banyaknya. 


Di saat hujan memang naluri kepekaan kita akan lebih mudah muncul. Untuk itulah kebanyakan orang mengatakan hujan itu romantis. Seperti itulah, hujan menyerap dan mengeluarkan hal-hal yang selama ini tersimpan dan tidak terkeluarkan dari hati-hati dan pikiran manusia. Bermuhasabah di tengah hujan pun lebih baik adanya menurutku.

Hima Rain

Komentar

  1. apa sy termasuk manusia galau penyuka hujan...hihihi :D

    BalasHapus
  2. saya paling anti sama hujan,kalau sama udara dingin saya paling suka entah kenapa :D

    BalasHapus
  3. I love hujan ^^ selalu menghadirkan suasana damai yang melankolis :)

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. berarti di tempatmu belum hujan-hujan juga ya

      Hapus

Posting Komentar

Jangan jadi Anonymous ya, susah nyebutnya. Ketik namamu and i'll be glad :D

Postingan Populer